Sabtu, 24 Januari 2009

Tragedi Gaza

Sabtu, 2009 Januari 10

Tragedi Jalur Gaza

Dua pekan sudah Izrael memborbardir Jalur Gaza, sedikitnya 800 orang telah kehilangan nyawa, sebagian diantaranya adalah anak-anak dan wanita yang tidak berdosa, dan masih ada 3.300 orang yang terluka. Demikian kata Kepala Pelayanan Darurat Gaza, dr. Muawiya (Kompas, Jumat, 9/1). Sebagian besar korban adalah warga sipil, hanya sebagian kecil anggota HAMAS yang konon menjadi target yang sesungguhnya dari agresi militer Izrael kali ini. Sedangkan di pihak Israel, 10 tentara tewas dalam agresinya ke jalur Gaza, 3 diantaranya adalah korban friendly fire atau korban salah tembak oleh temannya sendiri, dan tiga warga sipil tewas karena roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza sejak awal serangan.
Izrael berdalih, agresi militer tersebut mereka lakukan dengan tujuan untuk menghentikan serangan roket yang dilakukan oleh Pejuang HAMAS ke Israel. Agresi tersebut mereka lakukan dengan misi untuk melindungi warganya dari serangan roket dan mortir HAMAS. Agresi tersebut direstui oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS), negeri penguasa dunia yang masih dipimpin oleh Goerge Walker Bush. Sedangkan Presiden terpilih Barack Hussein Obama belum bisa berbuat banyak, namun setidaknya dia telah menyatakan keprihatinannya dan berjanji untuk memprioritaskan perdamaian di Palestina ketika resmi dilantik menjadi Presiden AS tanggal 20 Januari nanti.
Saya seorang muslim yang mencintai agama dan saudara seiman, semua keluarga dan teman saya yang muslim sedang bersedih dan terluka melihat penderitaan saudara seimannya di Palestina, namun saya juga punya dua orang sahabat yang kebetulan orang Yahudi dan Nasrani yang justru mendukung agresi militer Izrael tersebut dengan alasan pejuang HAMAS yang lebih dulu menyerang dengan roket dan mortir yang telah membunuh warga Izrael dan mengancam keselamatan warga Izrael lainnya. Dalihnya, mereka hanya membela diri. Hingga kini, 3 nyawa warga Izrael dibalas dengan 800 nyawa warga Palestina.
Begitulah, perang tidak akan pernah menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah baru, dan yang menjadi korban dan paling menderita adalah warga sipil, bukan pejuang HAMAS maupun pasukan Izrael. Tak ada yang bisa kita lakukan saat ini selain berdoa untuk para syuhada di Jalur Gaza, memberikan bantuan obat-obatan dan kebutuhan pokok, serta mendesak PBB dan para pemimpin dunia untuk mengupayakan gencatan senjata dan perdamaian diantara kedua belah pihak. Percayalah, tiada sesuatu peristiwa apapun tanpa seijin Allah, pasti ada hikmah positif di balik semua ini.

Diposkan oleh adnan di 05:36 4 komentar

Tidak ada komentar: