Minggu, 23 November 2008

Obamanomic


Barack Hussein Obama akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 dan Presiden AS pertama yang berkulit hitam. Dia tidak hanya berjanji akan mengubah wajah pemerintahan AS yang saat ini sangat militeristik menjadi sebuah pemerintahan demokratis yang lebih mengedepankan jalur diplomasi dalam kebijakan luar negerinya, akan tetapi dalam bidang ekonomi, dia juga menjanjikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada rakyat banyak, bukan berpihak pada golongan elit atau pengusaha besar. Salah satu janjinya yang menjadi perhatian publik adalah rencananya untuk melakukan tax cut atau pemotongan pajak bagi para buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah di satu sisi, dan di sisi lain menaikkan tarif pajak bagi orang pribadi yang berpenghasilan di atas USD 250.000 per tahun.

Rencana kebijakan ekonomi Obama untuk menaikkan pajak orang kaya untuk kemudian didistribusikan ke orang miskin, lagi-lagi merupakan anomali bagi sebuah negara yang dikenal sebagai biangnya kapitalisme. Meski sempat dikritik oleh John McCain, saingannya dari Republican, sebagai kebijakan yang akan menjadikan AS sebagai negara sosialis, namun justru janji inilah yang diyakini banyak pihak sebagai salah satu faktor yang mendongkrak popularitas Obama dan membawanya ke gedung putih.

Rencana Obama untuk memotong pajak bagi masyarakat menengah ke bawah dan menaikkan pajak bagi orang kaya tersebut telah sesuai dengan asas dan fungsi pajak yang sebenarnya. Salah satu asas pemungutan pajak dalam The Four Maxims-nya Adam Smith adalah asas equality atau asas keseimbangan dengan kemampuan, yaitu pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Sedangkan salah satu fungsi pajak adalah fungsi redistribusi pendapatan, dimana pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan, sehingga dapat membuka kesempatan kerja dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat umum. Kebijakan pendistribusian kekayaan ala Obamanomic ini merupakan refleksi keadilan sosial dalam perpajakan AS.

Dalam perspektif Indonesia, sila kelima dari dasar negara kita Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Obama, Presiden AS terpilih yang kebetulan di masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia, telah mengamalkan sila kelima dari Pancasila tersebut. Pertanyaannya sekarang adalah apakah kebijakan perpajakan di Indonesia juga sudah merefleksikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

2 komentar:

vaya mengatakan...

ummmmmm... penggemar Heroes yiaaa....


adnan ajj yang ngeriviuw heroes tuh :p


kayanya suka bereferensi :)

jiayou!!!!


-vayyaaaaaaaa-

adnan mengatakan...

Hahaha... saya gak bisa referensi film, blum berpengalaman kayak vaya. So vaya dong yang nge-review...:)